PERANAN UMMAT DALAM KEMERDEKAAN

Hikmatiar Harahap
Rakyat Pribumi Berjuang untuk Keadilan



Hasil gambar untuk Menghargai kemerdekaan
[Kami berikan kebaikan dan keburukan itu sebagai ujian bagimu (QS. Al-Anbiya:35)]
Kemerdekaan bangsa Indonesia pada 17 Agustus 1945 merupakan Rahmat Allah swt., kepada bangsa dan rakyat Indonesia. Kemerdekaan itu bukan sekedar peristiwa politik, tetapi sebuah peristiwa keimanan. Sebab secara nyata bagaimana mmungkin bangsa Indonesia dapat keluar dari penjajah Belanda yang telah berkuasa selama 350 tahun, dilanjutkan oleh Jepang, dan diteruskaan oleh penjajah sekutu yang tidak rela negeri subur tersebut merdeka sehingga melakukan penyeragan kembali dalam agresi militer I dan II.
Dengan kekuatan iman, bangsa Indonesia telah mengangkat senjata memperjuangkan kemerdekaan negeri yang dipelopori oleh ulama bangsa seperti Pangeran Diponegoro di pulau Jawa, sultan Hasanuddin dari Sulawesi, Teuku Umar, Tengku Cik Ditiro, dari negeri Aceh, Tuanku Imam Bonjol dari Sumatera Barat, dan sebagainya.
Ini merupakan bukti sumbangan dan pengorbanan perjuagan menegakkan kemerdekaan bangsa. Perjuangan tersebut bukan hanya terletak di bahu kaum laki-laki, tapi juga dilakukan kaum wanita sebagaiaman yang dilakukan oleh pahlawan bangsa dari kelompok prempuan seperti Cut Nyak Dien, Cut Mutiah, dan lain sebagainya.

Hasil gambar untuk Menghargai kemerdekaanPerjuagan kemerdekaan yang diawali oleh perjuagan dari satu daerah kepada daerah lainnya dilanjutkan dengan perjuagan secara kolekitf melalu organisasi dan lembaga sosial, sehingga berdiri Muhammadiyah pada 1912, Nahdatul Ulama pada tahun 1922, dan lain sebagainya. Dengan anggota berbagai profesi, dan datang dari seluruh wilayah dan pulau. Sehingga perjuagan yang dilakuakn oleh ulama terdahulu secara individual dan bersifat kedaerahaan tersebut dilanjutkan perjuagan secara organisasi kemasyarakatan, sehingga berdirilah negara Indonesia dengan proklamasi kemerdekaan yang dibacakan oleh Soekarno-Hatta.
Kemerdekaan tersebut sangat berarti bagi bangsa Indonesia, sebab kemerdekaan tersebut telah membebaskan bangsa Indonesia dari tangan para penjajah Barat, baik penjajah Portugis yang menyebarkan agama Khatolik, atau penjajahan Belanda yang sekaligus menyebarkan agama Protestan, dan penjajah Jepang yang merupakan negara menyembah matahari. Itulah sebabnya Ahmad Mansyur Suryanegara dalam bukunya api sejarah mengatakan; “ dalam keyakinan ummat Islam, peristiwa sejarah proklamasi yang terjadi pada  9 Ramadhan 1364 di hari Jum’at legi, merupakan anugrah yang tiada hingga dari Allah swt, Tuhan Yang Maha Esa, yang menjadikan berakhirnya penjajahan Barat dan Timur atas nama bangsa dan negara Indonesia.
Mengambil tanggal 17 menunjukkan bukti peranan Islam dalam kemerdekaan. Menurut penulis biografi Bung Karno menyatakan bahwa pemilihan tanggal 17 bukan 24 sebagaimana yanng telah direncanakan adalah melihat kepada bilangan 17 adalah bilangan yang mulia, sebab banyak peristiwa yang mulia diantaranya turunya kitab suci Al-Qur’an, dalam sehari semalam shalat wajib didirikan dengan 17 rakaat. Bertepatan pula bahwa 17 Ramadhan tersebut, yang bertepatan dengan 17 Agustus 1945 terjadi hari Jum’at, hari yang sangat mulia bagi ummat Islam. Dengan pertimbangan tersebut maka proklamator Soekarno-Hatta mengumumkan kemerdekaan bangsa Indonesia pada hari Jum’at tanggal 17 Agustus 1945.

Komentar

Postingan Populer