Islam Tidak Disebarkan melalui Kekerasaan/Radikal, melainkan dengan Da'wah serta Akhlaqul Karimah
oleh: Drs. Mhd.Ilyas
AR
[Alumni Fak Syari'ah
dan Hukum UIN- SU Medan & Dewan Pakar DPW PPP Sumatera Utara]
Al-Qur'an
adalah salah satu mukjizat yg paling besar, segala permasalahan kaitannya
dengan dunia dan akhirat juga yangg gaib lengkap ada di dalamnya. Wajarlah
kalau umat Islam mengagungkan Al-Qur'an sangat luar biasa, sebab
"Al-Qur'an sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan Alqur'an
mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yg hak dan yg batil)" (QS.
Al-Baqarah 2:185).
Orang-orang
orentalis, juga yg tidak senang dengan Islam, mereka memojokkan Islam, katanya:
"Islam itu disebarkan dengan cara kekerasaan (peperangan)." Pendapat
itu tidak benar, Al-Qur'an akan menjawabnya.
Islam Disebarkan dengan Dakwah
Sudah barang
tentu Islam disebarkan dengan dakwah, dengan demikian mustahil dengan kekerasan
(peperangan), sebab misi dakwah adalah kedamaian. Argumentasi ini dapat
diperkuat berupa nash. Dalam Al-Qur'an yang artinya:
1.
"Bagimu agamamu,
bagiku agamaku." (QS. Al-Kafirun 109:6).
2.
"Kamu bukanlah orang
yang berkuasa atas mereka, tetapi orang yang berpaling dari kafir." (QS.
Al-Ghasiyyah 88:22-23).
3.
"Serulah (manusia)
kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah dan pelajaran yang baik dan bantahlah mereka
dengan cara yang baik. Sesungguhnya Tuhanmu Dialah yang lebih mengetahui
tentang siapa yang tersesat dari jalanNya dan Dialah yang lebih mengetahui
orang-orang yang mendapat petunjuk." (QS. Al-Nahl 16:125).
Dari keterangan
ayat diatas, jelaslah bahwa Islam disebarkan dengan hikmah dan pelajaran yg
baik (dakwah). Juga Islam tidak boleh memaksakan agama lain untuk mengikuti
Islam. Sebagaimana dalam surah Al-Kafirun ayat 6.
Pandangan
Prof. Veccia Vagliere, penulis buku Apology of Islam menggambarkan bahwa Islam
itu laksana mata air, bersih lagi jernih yang mengalir ke tengah bangsa Jahiliyah
yang hidup di daerah terpencil dan jauh dari pusat pemikiran. Gambaran analogis
yang lahir ditengah-tengah padang pasir, kemudian dengan cepat menjadi negara
adikuasa. Daerah yang dikuasai meluas dari Laut Atlantik sampai ke tepian
Pasifik. Tegasnya, dalam beberapa tahun saja setelah wafatnya Nabi Saw., diwariskan
oleh para Khalifa kekuasaan Islam sudah sampai dari Tripoli sampai Sind dan Gujarat
(anak daratan Indo-Pakistan). Adapun argumentasi historis dapat dilihat dari
kejadiaan sebagai berikut:
§ Ketika berada di Mekkah Nabi Muhammad Saw., memulai dakwahnya tidak
dengan senjata dan harta. Kendati pun demikian pemuka-pemuka Mekkah seperti Abu
Bakar, Utsmam, Sa'ad ibnu Abi Waqqas, Zubair, Talhah, Umar bin Khaththab, Hamzah, Siti Khadijah, Bilal bin Rabba dll, mereka masuk Islam tidak dengan kekerasaan, tapi dengan keinsafan dirinya
melihat ketulusan dan kebenaran sosok seorang Nabi Muhammad Saw.
§ Ketika Nabi dan para pengikutnya mendapat tekanan yang sangat
berat dari Kafir Quraisy, malah penduduk Madinah banyak yang masuk Islam. Bahkan
Nabi serta pengikutnya yang mendapat tekanan dari Kafir Quraisy hijrah ke
Madinah. Jadi jelas penduduk Madinah masuk Islam dengan kesadaran bukan dengan
kekerasan.
§ Masa damai setelah adanya perjanjian Hudaibiyah antara
orang-orang Quraisy dan kaum Muslimin yang berlangsung selama 2 (dua) tahun malah
berbondong-bondong orang Mekkah masuk Islam. Kan tidak ada peperangan.
§ Pasukan Salib ke Timur ketika khalifah Bani 'Abbas berada dalam
kemunduran. Tak diduga, banyak anggota pasukan Salib tertarik kepada Islam
kemudian menggabungkan diri dengan pasukan Islam.
§ Pada abad VII H (XIII M) pasukan Mongol dibawah pimpinan Hulagu memporak porandakan Bagdad, ibu kota Khalifah 'Abbasiyah beserta peradaban yang
dimiliki Islam. Mereka menghancurkan mesjid, membakar kitab-kitab. Akan tetapi,
sungguh mencegangkan bahwa diantara orong-orang Mongol sendiri yang tadi
menghancurkan pemerintahan Islam malah mereka berbalik pikiran dengan memeluk
agama Islam. Kalau begitu, mana mungkin Islam tersebar ditengah orang Mongol
dengan kekerasan.
Fage Roland
Oliver ahli sejarah dalam bukunya A Short History of Africa, menjelaskan bahwa
Islam tersebar di Afrika justru ketika daulah Islam di sana telah runtuh. Islam
tersebar di sana melalui peradaban, pemikiran dan dakwah Islamiyah. Maka
orang-orang Barbar masuk dalam Islam yang selanjutnya memainkan peranan penting
dalam sejarah Islam. Memang dimasa Rasul ada peperangan-peperangan seperti,
perang Badar, Uhud dll. Tidak lain tidak bukan ini karena tertindas dan membela
diri. Banyak kaum Muslimin mendapat tekanan tekanan siksaan dari Kafir Quraisy
seperti, Ammar, Bilal, Yasir dll. Saat itu tidak membuat perlawanan. Ketika
perlakuan kekerasaan Kafir Quraisy sudah keterlaluan maka Allah Swt., mengizinkan
mereka untuk berperang demi membela diri
(QS. Al-Hajj 22:37). Namun, begitu pun tidak boleh berlebihan, sebagaima
diterangkan dalam Al-Qur'an surah Al-Baqarah ayat 190.
Berdasarkan
uraian di atas tidak ada satu ayat pun, atau satu kejadian pun dalam sejarah
permulaan Islam yang mengisyaratkan bahwa Islam disebarkan dengan peperangan (senjata). Jadi salah benarlah
yang dikatakan oleh orang orentalis, juga yang dikatakan oleh orang yang tidak senang
atas besarnya agama Islam. Peperangan yang terjadi hanyalah karena terpaksa untuk
membela diri, untuk melindungi dakwah, dan kebebasan agama, serta melindungi
umat Islam dari serangan Romawi dan Persia. Allah SWT berfirman yang artinya:
"Dan perangilah mereka sehingga tidak ada fitnah lagi dan (sehingga) agama
itu hanya untuk Allah belaka. Jika mereka berhenti (dari memusuhi kamu) maka
tidak ada permusuhan lagi, kecuali terhadap orang-orang yang zalim."
Ucapan Presiden
Prancis Imanuel Marcon Menyinggung Perasaan Unat Islam Sedunia
Siapa tidak marah peghinaan Nabi Muhammad Saw., junjungan umat Islam/rohamatallialamin bahkan Michael H.Hart menempatkan Nabi Muhammad Saw., sosok nomor satu dari 100 orang yang berpengaruh di dunia hingga saat ini. Akan tetapi dengan enteng, lantangnya seorang Marcon katakan bahwa Nabi Muhammad Saw., ini dan itu dengan sebuah alasan yang mengada-ada yaitu berbalik dengan alasan karena kebebasan berpendapat, semudah itu dia katakan apa yang telah dia ucapkan. Itu bukan kebebasan pendapat, tapi harus tahu mana yang pantas harus diucapkan. Dampak ucapan kebencian pada Nabi Muhammad Saw., tentu sangat mencederai/melukai perasaan umat Islam yang jumlahnya kurang lebih 2 milyar di dunia saat ini.
Spontan ucapan Marcon langsung ditanggapi oleh presiden Checnya Ramzan Kadirov direspon dihadapan ribuan kaum muslimin. Itu bukan kebebasan pendapat tapi sebuah penghinaan. Kami minta anda hentikan, kami umat Islam berjumlah kurang lebih 2 milyar tidak akan membiarkan penghinaan itu kepada Nabi Muhammad Saw.
Tegas Kadirov sambil mengucapkan takbir... Allahu Akbar...
Wallahu A'lam bis Shawab..
Analisis yang tajam serta renungan akademik yang mendalam.
BalasHapus