Postingan

Menampilkan postingan dari 2021

Politik Keluarga Sejahtera: Sekarang Berdua, Bukan Bersatu

  Politik Keluarga Sejahtera: Sekarang Berdua, Bukan Bersatu [H.H] “ Hai sekalian manusia, bertakwalah kepada Tuhan-mu yang telah menciptakan kamu dari seorang diri, dan dari padanya Allah menciptakan isterinya; dan dari pada keduanya Allah memperkembang biakkan laki-laki dan perempuan yang banyak. Dan bertakwalah kepada Allah yang dengan (mempergunakan) nama-Nya kamu saling meminta satu sama lain, dan (peliharalah) hubungan silaturrahim. Sesungguhnya Allah selalu menjaga dan mengawasi kamu”. [QS. An-Nissa ayat:1]. Dalam memaknai ayat diatas mengantarkan pada pemahaman tentang kepentingan dalam penciptaan manusia semata untuk meneruskan kehidupan di atas bumi yang fana. Lebih dalam lagi bermakna ingin menegaskan agar manusia mampu memelihara moment (peluang) untuk terciptanya situasi yang dapat saling mendukung dan latihan untuk tidak egois sehingga mengarah terhadap apresiasi setiap karya. Potongan ayat وَالْأَرْحَامَ dan pelihara (hubungan) silaturahim , mengisyaratkan bany

HARTA DAN PERAN NEGARA KONTEKS MASA KINI

  HARTA DAN PERAN NEGARA KONTEKS MASA KINI [HH]   “Dengan harta kamu dapat berjaya Baik di darat, laut maupun udara Agama dan harta haruslah punya Untuk dunia dan akhirat ditata”   وَلَنَبْلُوَنَّكُمْ بِشَيْءٍ مِنَ الْخَوْفِ وَالْجُوعِ وَنَقْصٍ مِنَ الْأَمْوَالِ وَالْأَنْفُسِ وَالثَّمَرَاتِ ۗ وَبَشِّرِ الصَّابِرِينَ “ Dan sungguh akan Kami berikan cobaan kepadamu, dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. Dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar ”. QS. Al-Baqarah [2] ayat 155. Ayat diatas dapat dilihat penjelasannya dalam tafsir ath-Thabari bahwa ujian yang diberikan kepada manusia berupa didatangkan ketakutan atas kehadiran musuh dan keadaan alam yang tidak menentu sehingga membuat hasil pangan tidak stabil menyebabkan muncul kelaparan yang berakibat pada situasi dan kondisi kekurangan harta. [1] Sedangkan dalam Tafsir al-Maraghi ayat tersebut dijelaskan kondisi atau keadaan yang dirasakan akibat kelaparan, k

SEMANGAT HIJRIYAH: MENEPIS KEEGOAN BERBANGSA

  SEMANGAT HIJRIYAH: MENEPIS KEEGOAN BERBANGSA Hikmatiar Harahap Moment tahun baru Islam 1443 H menjadi renungan sekaligus peringatan kepada bangsa Indonesia agar membebaskan diri dari pada bentuk keegoan, ketakutan. Kalau dalam filsafat bahwa keegoan dan ketakutan merupakan bentuk dari pada ekspresi diri dan sesuatu yang natural. Tetapi, kalau sudah keterlaluan (kelewatan) tentu sangat tidak baik lagi untuk dikembangkan sebab ego memiliki opini berlebihan tentang dirinya sendiri. Dalam percaturan kekinian, bahwa bangsa ini terlalu mengedepankan keakuan daripada kepentingan bersama. Keegoan dalam ungkapan Jami’ ibarat hidup yang dingin tidak berwarna, hidup yang hitam putih tidak cerah. Demikian itu memberikan tamsil bahwa hati para pemimpin bangsa ini belum segar dan ingin menghalangi kemajuan dan kejayaan, terbukti dengan banyaknya kasus-kasus korupsi, suap, jual beli jabatan dan lainnya yang silih berganti. Keegoan ini juga, tidak hanya dipraktekkan para pemimpin, melainkan masy

Kelompok 218 KKN UINSU Mengadakan Nonton Bersama Guna Memberikan Edukasi Penggunaan Gadjet untuk Kalangan anak-anak dan remaja di Lingkungan 1 Kelurahan Bahari Kecamatan Belawan

Gambar
  Kelompok 218 KKN UINSU Mengadakan Nonton Bersama Guna Memberikan Edukasi Penggunaan Gadjet untuk Kalangan anak-anak dan remaja di Lingkungan 1 Kelurahan Bahari Kecamatan Belawan Kelompok 218 kkn UINSU mengadakan nonton bersama dengan anak-anak dan remaja kelurahan bahari kecamatan Medan Belawan. Di zaman sekarang, semua kalangan sudah mengenal gadjet dari anak-anak hingga dewasa . Oleh sebab itu, kelompok kkn 218 uinsu mengadakan kegiatan nonton bersama guna memberikan edukasi penggunaan gadjet untuk kalangan anak-anak dan remaja di lokasi tersebut sabtu (24/7/2021). Nonton bersama yang diadakan kelompok KKN 218 UINSU di sambut hangat oleh masyarakat setempat karena bagi mereka pemberian edukasi seperti itu sangat lah penting guna meningkatkan pengetahuan anak-anak dan remaja tentang dampk positif dan negatif yang ditimbulkan dalam penggunaan gadjet di zaman sekarang. tubuh. Kelompok 218 UINSU juga tidak lupa menerapkan protokol  kesehatan  seperti menjaga jarak dan juga memakai ma

PEMIMPIN SOLEH BERMESRAAN DENGAN RAKYAT

Gambar
PEMIMPIN SOLEH BERMESRAAN DENGAN RAKYAT [Hikmatiar Harahap Sekretaris Eksekutif Transitif Learning Society dan pengurus DPD KNPI SUMUT] Menciptakan suasana mesra adalah keharusan setiap unsur manusia baik dalam keadaan bahagia maupun keadaan berduka. Dalam kehidupan sehari-hari sering muncul kata-kata mesra, seperti bermesraan dengan alam, bermesraan dengan waktu dan sebagainya. Mesra dalam konteks pemimpin adalah melekat, menyatu atau berada dekat dengan rakyat sehingga tak ada jarak yang memisahkan. Dan, ini sangat dibutuhkan terlebih kondisi PPKM darurat yang diberlakukan pada sebagian daerah di Indonesia. Untuk itu, pemimpin pusat maupun daerah bahkan sampai tingkat lurah atau desa harus ada disamping rakyat. Mengapa, pemimpin sangat dibutuhkan saat sekarang ini agar hadir ditengah-tengah kesengsaraan serta penderitaan rakyat yang semakin sulit. Alasan utamanya, akan kehadiran pemimpin itu, tentunya untuk memastikan bahwa kebijakan-kebijikannya telah mampu memberikan dampak kes

AKU ADA UNTUK MENGKRITIK

Gambar
  Hikmatiar Harahap  [Sekretaris Direktur Transitif Learning Society  dan Pengurus DPD KNPI Sumut] Tulisan ini hadir semata-mata untuk menyahuti pertanyaan seorang mahasiswa di ruang kelas saat berlangsungnya perkuliahan mengajukan pertanyaan yang berkaitan perbedaan antara kritik dengan penghinaan. Dalam hal ini, penulis tidak akan memasuki point mengenai penghinaan, sehingga tulisan ini hanya berkutat pada point kritik. Dan, ini penting harus dibedah dan disebarluaskan kepada publik, mengenai batasan-batasan dari pada wujud kritik, tujuan akan kehadiran kritik, agar kedepannya mendapat tempat sehingga dapat memudahkan cara berfikir dan bertindak dalam menyelesaikan persoalan sehinga tidak merembat kesana dan kemari. Kesalahan terbesar saat berlangsungnya diskusi atau tukar pikiran, sering kali kita tidak fokus pada substansi persoalan dan pada akhirnya tidak menemukan solusi-solusi yang baik. Situasi seperti ini sangat membahayakan alur pemikiran, sehingga membuat mubazzir berbagai b

DETIK ADALAH HARAPAN

Gambar