ISLAM TRANSITIF; TRANSFORMATIF HIDUP DAN KEHIDUPAN MANUSIA
“Baginya (manusia) ada
malaikat-malaikat yang selalu menjaganya bergiliran, dari depan dan
belakangnya, mereka menjaganya atas perintah Allah, sesungguhnya Allah tidak
akan mengubah keadaan suatu kaum sebelum mereka mengubah keadaan diri mereka
sendiri. Dan apabila Allah menghendaki keburukan terhadap suatu kaum, maka tak
ada yang dapat menolaknya dan tidak ada pelindung bagi mereka selain Dia”. (Q.S
ar-Ra’d [13], ayat 11).
Bahwa perjalanan hidup dan kehidupan
manusia di abad modern diiringi berbagai macam persoalan hidup dan kehidupan yang
di alami manusia. Lebih dalamnya lagi bahwa proses perjalanan manusia dapat diperhatikan
semakin kompleks dan rumitnya dinamika perkembangan yang di sebabkan oleh tuntutan
dan keinginan manusia untuk tetap eksistensi kehidupan selanjutnya.
Perkembangan dan kemajuan dalam segala bidang seharusnya di imbangi oleh ilmu
pengetahuan serta dapat mengakomodir ukuran-ukuran kebutuhan hidup manusia.
Sehingga, setiap apa yang dimiliki manusia dapat bermanfaat untuk dirinya serta
bisa juga memberi, menyalurkan kebermanfaatan itu untuk kebutuhan orang banyak.
Memaksimalkan kehidupan memiliki makna ganda yakni memperbaiki hubungan terhadap
Allah Swt., dan mengapresiasi atau memberi penghargaan setinggi-tingginya
kepada sesama manusia. Makna tersebut akan mengantarkan kehidupan manusia untuk
saling memudahkan hajat hidup satu sama lain, sehingga pemandangan kehidupan
selanjutnya akan nampak keberlanjutan hidup yang penuh damai, toleran, saling
menghargai terlebih semakin taat terhadap ajaran agama dan patuh terhadap
aturan-aturan hidup baik dalam bermasyarakat, bangsa dan negara.
Hal ini dapat juga di akui bahwa menggambarkan,
meneropong, memprediksi atau meramal masa depan kehidupan manusia sulit sekali,
hal itu disebabkan oleh perkembangan dan perubahan-perubahan yang dinamis dan
cepat setiap waktu. Perubahan terkadang sengaja di ciptakan oleh manusia
padahal sesungguhnya hal itu belum menjadi kebutuhan dasar manusia, tentunya
hal ini ingin membuktikan bahwa manusia merupakan makhluk yang ingin berproses,
melaju melampaui kebutuhannya, atau untuk menunjukkan eksistensi dan identitas
diri. Hal ini merupakan bentuk dari transformatif kehidupan, yakni kehidupan
menuju ke arah yang lebih baik yang manfaatnya di rasakan oleh setiap makhluk
hidup atau sebaliknya sebagai jurang pemusnahan, penghilangan kehidupan manusia.
Untuk itu, perkembangan dan
perubahan yang sengaja di ciptakan, di buat oleh manusia dalam konteks yang
lebih besar tentu berbicara dan fokus terhadap hidup dan keberlanjutan
kehidupan manusia yang sesungguhnya di dunia ini. Mengapa penting membicarakan
kehidupan dunia, bahwa kehidupan dunia merupakan barometer untuk menjalani
kehidupan akhirat kelak. Untuk itu, agar waktu yang dijalani tidak menghasilkan
kesia-sian, kerugian atau berdampak negatif terhadap pribadi terlebih
lingkungan luas. Maka untuk menghindari itu, sudah seharusnya setiap transformatif
mengarah dan bersumber dari nilai-nilai agama, budaya dan prilaku baik sehingga
menjadi sebuah hadiah atau persembahan terindah untuk alam semesta dan
penghuninya. Perubahan-perubahan itu diciptakan dan berguna agar dapat memberi makna
terhadap kebermaksimalan dalam kehidupan menuju kehidupan yang sejahtera dan
maju di dunia maupun akhirat kelak.
Perubahan itu sangat penting,
apalagi perubahan yang berdampak pada keberlangsungan hidup dan kehidupan. Melihat
perkembangan kebutuhan hidup manusia yang semakin mendesak, maka yang harus
dimatangkan, dipersiapkan adalah ilmu pengetahuan dan teknologi. Sebab, dengan
itulah sebagai alat peraga untuk mengawal arus kemajuan dan perubahan.
Mempersiapkan manusia yang handal, cerdas, inovatif, memiliki daya kreativitas
tinggi dan selalu bersemangat merupakan
tanggung jawab oleh semua pihak. Dan kesemuannya itu akan dapat di raih melalui
dunia pendidikan yang maju yang dipersiapkan untuk membangun manusia dan dunia yang
lebih harmoni dan bertanggung jawab. Tanpa pendidikan manusia akan sulit untuk
berkembang, maju atau membuat perubahan yang signifikan untuk pertumbuhan dan
kebajikan kehidupan manusia. Pendidikan melahirkan kecerdasan inovasi sosial
dan sekaligus kecerdasan imajinasi serta rekayasa sains dan teknologi.
Hidup dan kehidupan tidak hanya
berbicara dalam konteks kehidupan pribadi dan sosial disekitar kita, melainkan
juga berdiskusi tentang kehidupan hajat orang banyak, yang menjadi isi dan muatannya
memberi penilaian yang layak serta berkontribusi penuh baik dalam pembangunan kemanusian
serta perkembangan dan kemajuan bangsa, negara bahkan ikut mewarnai perkembangan
kehidupan global. Bagaimana pun juga, bahwa hidup diatas bumi ini, tentunya
akan saling berintekrasi sosial, menjalin hubungan dengan berbagai latar
belakang perbedan seperti yang berlainan agama, warna kulit, bahasa dan daerah yang
bisa saja terkumpul dalam satu bangsa dan negara, begitu juga kehidupan yang
sedang dijalani oleh manusia di belahan bumi lainnya. Sehingga, persoalan
kehidupan ini penting, tidak hanya dalam
bicara kehidupan manusia saja, melainkan seluruh makhluk hidup harus sama-sama
mendapat porsi kelayakan dalam menjalani kehidupan. Jika, yang dipikirkan hanya
tentang kehidupan manusia saja, maka dunia ini tidak akan pantas untuk didiami,
sebab kehidupan pun memerlukan keseimbangan agar dapat berjalan normal dan
serasi. Mengingat konsep tentang hidup dan kehidupan begitu sangat penting yang
pada akhirnya Islam Transitif juga hadir mengambil bagian atau memberi corak
warna-warni tidak kurang sebatas itu, untuk mengisi kekosongan, mencoba,
memberikan panduan atau pandangan yang berkaitan erat tentang hidup dan
kehidupan yang sedang di tempuh di tengah-tengah kehidupan yang sedang dilanda
serba kemajuan, kompleks dan berbagai macam kesulitan serta permasalahan.
Bahwa dalam pandangan Islam
Transitif hidup dan kehidupan merupakan kebutuhan oleh setiap makhluk yang
hidup. Sehingga sisi yang paling di soroti oleh kajian Islam Transitif adalah memandang
bahwa perlunya menjaga kehidupan universal (ad-dharuriah al-khamsah) yakni
berbicara tentang persoalan hak-hak asasi mendasar manusia (human rights-huquq
al-insan) sekaligus kewajiban untuk memenuhi, menjaga, mempertahankan, dan
memproklamirkannya. [Islam Transitif Filsafat Milenial hal. 49].
Namun, hidup dan kehidupan akhir-akhir ini sedang berada pada posisi ancaman yang serius, hal
ini dapat disaksikan dengan berbagai macam fenomena atau keadaan yang terjadi
di Indonesia. Eksistensi hidup dan kehidupan manusia Indonesia sedang gawat
atau darurat kemanusiaan hal ini dapat di saksikan dari beberapa kasus
kemanusiaan yang melanda negeri ini seperti kejadian di Wamena Papua, kasus
pembakaran hutan dan lahan di Riau dan Kalimantan, yang kesemuannya ini
mengarah kepada terancamnya eksistensi hidup dan kehidupan yang sedang akan di
jalani manusia. Untuk itu, Islam Transitif mengemukakan bahwa salah satu cara
untuk menjaga eksistensi dan keberlangsungan diri atau hidup yaitu menjaga,
mengembangkan, dan memaksimalkan akal melalui pendidikan dalam berbagai bidang
akademik. [Islam Transitif Filsafat Milenial hal. 52]. Wallahu a’lam bis shawab
Penulis Mahasiswa Pascasarjana Universitas Islam Negeri [UIN] Sumatera
Utara Medan
Komentar
Posting Komentar