ISLAM TRANSITIF; TRANSFORMATIF HIDUP DAN KEHIDUPAN MANUSIA

Hasil gambar untuk background peradaban manusia


Oleh: Hikmatiar Harahap
Mahasiswa Pascasarjana Universitas Islam Negeri [UIN] Sumatera Utara Medan 
“Baginya (manusia) ada malaikat-malaikat yang selalu menjaganya bergiliran, dari depan dan belakangnya, mereka menjaganya atas perintah Allah, sesungguhnya Allah tidak akan mengubah keadaan suatu kaum sebelum mereka mengubah keadaan diri mereka sendiri. Dan apabila Allah menghendaki keburukan terhadap suatu kaum, maka tak ada yang dapat menolaknya dan tidak ada pelindung bagi mereka selain Dia”. (Q.S ar-Ra’d [13], ayat 11).
Bahwa perjalanan hidup dan kehidupan manusia di abad modern diiringi berbagai macam persoalan hidup dan kehidupan yang di alami manusia. Lebih dalamnya lagi bahwa proses perjalanan manusia dapat diperhatikan semakin kompleks dan rumitnya dinamika perkembangan yang di sebabkan oleh tuntutan dan keinginan manusia untuk tetap eksistensi kehidupan selanjutnya. Perkembangan dan kemajuan dalam segala bidang seharusnya di imbangi oleh ilmu pengetahuan serta dapat mengakomodir ukuran-ukuran kebutuhan hidup manusia. Sehingga, setiap apa yang dimiliki manusia dapat bermanfaat untuk dirinya serta bisa juga memberi, menyalurkan kebermanfaatan itu untuk kebutuhan orang banyak. Memaksimalkan kehidupan memiliki makna ganda yakni memperbaiki hubungan terhadap Allah Swt., dan mengapresiasi atau memberi penghargaan setinggi-tingginya kepada sesama manusia. Makna tersebut akan mengantarkan kehidupan manusia untuk saling memudahkan hajat hidup satu sama lain, sehingga pemandangan kehidupan selanjutnya akan nampak keberlanjutan hidup yang penuh damai, toleran, saling menghargai terlebih semakin taat terhadap ajaran agama dan patuh terhadap aturan-aturan hidup baik dalam bermasyarakat, bangsa dan negara.
Hal ini dapat juga di akui bahwa menggambarkan, meneropong, memprediksi atau meramal masa depan kehidupan manusia sulit sekali, hal itu disebabkan oleh perkembangan dan perubahan-perubahan yang dinamis dan cepat setiap waktu. Perubahan terkadang sengaja di ciptakan oleh manusia padahal sesungguhnya hal itu belum menjadi kebutuhan dasar manusia, tentunya hal ini ingin membuktikan bahwa manusia merupakan makhluk yang ingin berproses, melaju melampaui kebutuhannya, atau untuk menunjukkan eksistensi dan identitas diri. Hal ini merupakan bentuk dari transformatif kehidupan, yakni kehidupan menuju ke arah yang lebih baik yang manfaatnya di rasakan oleh setiap makhluk hidup atau sebaliknya sebagai jurang pemusnahan, penghilangan kehidupan manusia.
Untuk itu, perkembangan dan perubahan yang sengaja di ciptakan, di buat oleh manusia dalam konteks yang lebih besar tentu berbicara dan fokus terhadap hidup dan keberlanjutan kehidupan manusia yang sesungguhnya di dunia ini. Mengapa penting membicarakan kehidupan dunia, bahwa kehidupan dunia merupakan barometer untuk menjalani kehidupan akhirat kelak. Untuk itu, agar waktu yang dijalani tidak menghasilkan kesia-sian, kerugian atau berdampak negatif terhadap pribadi terlebih lingkungan luas. Maka untuk menghindari itu, sudah seharusnya setiap transformatif mengarah dan bersumber dari nilai-nilai agama, budaya dan prilaku baik sehingga menjadi sebuah hadiah atau persembahan terindah untuk alam semesta dan penghuninya. Perubahan-perubahan itu diciptakan dan berguna agar dapat memberi makna terhadap kebermaksimalan dalam kehidupan menuju kehidupan yang sejahtera dan maju di dunia maupun akhirat kelak.
Perubahan itu sangat penting, apalagi perubahan yang berdampak pada keberlangsungan hidup dan kehidupan. Melihat perkembangan kebutuhan hidup manusia yang semakin mendesak, maka yang harus dimatangkan, dipersiapkan adalah ilmu pengetahuan dan teknologi. Sebab, dengan itulah sebagai alat peraga untuk mengawal arus kemajuan dan perubahan. Mempersiapkan manusia yang handal, cerdas, inovatif, memiliki daya kreativitas tinggi dan selalu  bersemangat merupakan tanggung jawab oleh semua pihak. Dan kesemuannya itu akan dapat di raih melalui dunia pendidikan yang maju yang dipersiapkan untuk membangun manusia dan dunia yang lebih harmoni dan bertanggung jawab. Tanpa pendidikan manusia akan sulit untuk berkembang, maju atau membuat perubahan yang signifikan untuk pertumbuhan dan kebajikan kehidupan manusia. Pendidikan melahirkan kecerdasan inovasi sosial dan sekaligus kecerdasan imajinasi serta rekayasa sains dan teknologi.
Hidup dan kehidupan tidak hanya berbicara dalam konteks kehidupan pribadi dan sosial disekitar kita, melainkan juga berdiskusi tentang kehidupan hajat orang banyak, yang menjadi isi dan muatannya memberi penilaian yang layak serta berkontribusi penuh baik dalam pembangunan kemanusian serta perkembangan dan kemajuan bangsa, negara bahkan ikut mewarnai perkembangan kehidupan global. Bagaimana pun juga, bahwa hidup diatas bumi ini, tentunya akan saling berintekrasi sosial, menjalin hubungan dengan berbagai latar belakang perbedan seperti yang berlainan agama, warna kulit, bahasa dan daerah yang bisa saja terkumpul dalam satu bangsa dan negara, begitu juga kehidupan yang sedang dijalani oleh manusia di belahan bumi lainnya. Sehingga, persoalan kehidupan ini  penting, tidak hanya dalam bicara kehidupan manusia saja, melainkan seluruh makhluk hidup harus sama-sama mendapat porsi kelayakan dalam menjalani kehidupan. Jika, yang dipikirkan hanya tentang kehidupan manusia saja, maka dunia ini tidak akan pantas untuk didiami, sebab kehidupan pun memerlukan keseimbangan agar dapat berjalan normal dan serasi. Mengingat konsep tentang hidup dan kehidupan begitu sangat penting yang pada akhirnya Islam Transitif juga hadir mengambil bagian atau memberi corak warna-warni tidak kurang sebatas itu, untuk mengisi kekosongan, mencoba, memberikan panduan atau pandangan yang berkaitan erat tentang hidup dan kehidupan yang sedang di tempuh di tengah-tengah kehidupan yang sedang dilanda serba kemajuan, kompleks dan berbagai macam kesulitan serta permasalahan.
Bahwa dalam pandangan Islam Transitif hidup dan kehidupan merupakan kebutuhan oleh setiap makhluk yang hidup. Sehingga sisi yang paling di soroti oleh kajian Islam Transitif adalah memandang bahwa perlunya menjaga kehidupan universal (ad-dharuriah al-khamsah) yakni berbicara tentang persoalan hak-hak asasi mendasar manusia (human rights-huquq al-insan) sekaligus kewajiban untuk memenuhi, menjaga, mempertahankan, dan memproklamirkannya. [Islam Transitif Filsafat Milenial hal. 49].
Namun, hidup dan kehidupan akhir-akhir ini sedang berada pada posisi ancaman yang serius, hal ini dapat disaksikan dengan berbagai macam fenomena atau keadaan yang terjadi di Indonesia. Eksistensi hidup dan kehidupan manusia Indonesia sedang gawat atau darurat kemanusiaan hal ini dapat di saksikan dari beberapa kasus kemanusiaan yang melanda negeri ini seperti kejadian di Wamena Papua, kasus pembakaran hutan dan lahan di Riau dan Kalimantan, yang kesemuannya ini mengarah kepada terancamnya eksistensi hidup dan kehidupan yang sedang akan di jalani manusia. Untuk itu, Islam Transitif mengemukakan bahwa salah satu cara untuk menjaga eksistensi dan keberlangsungan diri atau hidup yaitu menjaga, mengembangkan, dan memaksimalkan akal melalui pendidikan dalam berbagai bidang akademik. [Islam Transitif Filsafat Milenial hal. 52]. Wallahu a’lam bis shawab
Penulis Mahasiswa Pascasarjana Universitas Islam Negeri [UIN] Sumatera Utara  Medan

Komentar

Postingan populer dari blog ini

UPAYA KADER HMI TERHADAP TEORI PERUBAHAN SOSIAL DAN SOLUSI

Energy Of Bersama

MILAD PPM-PALUTA KE-4 CITA-CITA DAN MANUSIA UNGGUL