Postingan

Menampilkan postingan dari Juli, 2019

BERSAMA MENCIPTAKAN KEMASLAHATAN BANGSA

Gambar
·    Oleh: Hikmatiar Harahap Penulis adalah Mahasiswa Universitas Islam Negeri [UIN] Sum. Utara Medan BERSAMA MENCIPTAKAN KEMASLAHATAN BANGSA “Wahai orang-orang yang beriman, jadilah kamu orang yang benar-benar penegak keadilan, menjadi saksi karena Allah biarpun untuk diri kamu sendiri atau ibu bapak dan kaum kerabatmu. Jika ia kaya atau miskin, maka Allah lebih tahu kemaslahatannya. Maka janganlah kamu mengikuti hawa nafsu karena ingin menyimpang dari kebenaran. Dan jika kamu memutar balikkan (kata-kata) atau enggan menjadi saksi, maka sesungguhnya Allah adalah Maha Mengetahui segala apa yang kamu kerjakan”. (QS. an-Nisa’ [4]: ayat 135). Di satu sisi menciptakan kemaslahatan merupakan bentuk dari nilai keuniversalan ajaran Islam. Bahwa untuk menegakkan nilai keuniversalan Islam tidak sebatas berbicara tentang pemeluknya dengan agama saja, melainkan menyangkut semua hal yang berkaitan dengan kemanusiaan, kebangsaan atau n

JABATAN: AMANAH ATAU KEMEGAHAN DIRI

Gambar
Hikmatiar Harahap Mahasiswa Pascasarjana Universitas Islam Negeri Sum. Utara Medan Sesungguhnya Kami telah mengemukakan amanat kepada langit, bumi dan gunung-gunung, maka semua enggang untuk memikul amanat itu dan mereka khawatir akan menghianatinya, dan dipikullah amanat itu oleh manusia, sesungguhnya manusia itu amat zalim dan amat bodoh. (QS. Al-Ahzab [33]:72). Setelah rakyat Indonesia selesai melaksanakan hajatan politik lima tahunan diantaranya sudah terpilihnya Presiden dan Wakil Presiden Republik Indonesia, yang akan memimpin, membimbing, mengarahkan, mengatur, mengurusi hajat seluruh rakyat Indonesia. Rumah besar Indonesia masih memiliki pekerjaan klasik yang harus di tuntaskan bersama seperti mensejajarkan pembangunan, memajukan dunia pendidikan, mengentaskan kemiskinan dan sebagainya. Kenyataan ini, dapat kita saksikan di berbagai sudut negeri, sehingga negeri ini sangat butuh sentuhan pemimpin yang betul-betul amanah dalam menjalankan kewajibannya. Sederhananya,

ADALAH

Gambar
ADALAH H.H adalah pergi tanpa arah belum tentu menuju jalan yang salah apakah keadaan sendirian atau berjamaah baik posisi prima, kuat atau lemah adalah persimpangan jalan harus ditempuh di taklukkan satu-persatu pertanda diri tak rapuh mendaki, menuju puncak, menggapai dan meraih adalah sukses yang di ikuti semangat dan istiqomah ragu, bimbang dan putus asa harus jauh adalah berani tampil apa adanya pertanda hidupnya indah mempesona bukan untuk menunjukkan diri dan sederhana tidak, juga dekat pada miskin atau kaya adalah ada pada diri dan pancaran cinta agar alam, bumi dan manusia saling menyapa adalah hidup tentang menafsirkan cinta yang akhirnya adalah menuai arti atau makna adalah bicara tentang ada-adanya
Gambar
ANUGERAH BERTEMAN H.H kala bahagia hidup bersama bersatu padu saling mengasa dalam ikatan penuh menyapa untuk   menemukan jati diri dan cinta baik dalam keadaan duka atau bahagia berteman, bukan soal kalah dalam lomba bukan tuk menang dalam berpesta berteman itu tuk selama-lamanya saling mengasihi dalam cinta saling membalas penuh pesona anugerah berteman adalah pahala []

Milenial Bersama Indonesia Kini

Gambar
Perjalanan panjang negeri ini, dari waktu ke waktu telah dilewati oleh berbagai generasi-generasi terdahulu, sampai saat ini nama mereka tetap eksis, hidup ditengah-tengah kehidupan berbangsa. Sosok generasi yang dapat konsisten menyesuaikan diri (selaras dengan alam), kemampuan dalam berdinamika serta mampu beradaptasi dengan iklim yang menjadi tuntutan, kehendak yang ingin di capai sesuai keinginan keummatan maupun kebangsaan. Tuntutan realitas keummatan dan kebangsaan adalah proses penempahan diri sembari menunjukkan eksistensi dan jati diri di panggung kehidupan berbangsa. Proses penempahan diri haruslah dibarengi dari sisi kualitas maupun potensi yang ada dalam jiwa masing-masing. Artinya, generasi yang siap melangkah, berlari, bergerak dan beraksi untuk kepentingan ummat dan bangsa, yang dipersiapkan untuk memimpin Indonesia kini. Menempatkan generasi milenial untuk Indonesia kini sangat tepat, dan harus terwujud sebagai bagian kekuatan untuk membangun ummat dan bangsa. Keharusan

PEMIMPIN SOLEH BERMESRAAN DENGAN RAKYAT

Gambar
 Hikmatiar Harahap [Anggota Biasa Himpunan Mahasiswa Islam] Menciptakan suasana damai adalah keharusan setiap unsur manusia baik dalam keadaan bahagia maupun keadaan berduka. Dalam kehidupan sehari-hari sering muncul kata-kata damai, seperti berdamai dengan alam, berdamai dengan waktu dan sebagainya. Damai dalam konteks kebangsaan adalah menciptakan situasi dan kondisi antara pemimpin dengan rakyat saling membutuhkan satu sama lain. Mengukur saling keberbutuhan sederhananya dapat dilihat dari kebijakan-kebijakannya selalu mengedepankan kemaslahatan, mementingkan kebutuhan orang-orang pinggiran (lemah), serta memastikan semua sudut kehidupan rakyat tidak ada yang tertindas maupun yang terzalimi. Sebaliknya, keberbutuhan pemimpin kepada rakyatnya, seminimal dapat dibuktikan dengan adanya muncul rasa kecintaan kepada pemimpinnya serta rakyat yang selalu memanjatkan doa setiap saat agar istiqomah, adil, amanah, bijaksana dalam menjalankan tugas-tugasnya. Jika hubungan saling membut

BERSAMA MERAYAKAN KEMENANGAN DALAM KEHIDUPAN

Gambar
Hikmatiar Harahap Penulis adalah Mahasiswa Pascasarjana Universitas Islam Negeri Sum. Utara Medan             “Apabila selesai melaksanakan salat, menyebarlah di penjuru bumi. Carilah anugerah Allah dan banyaklah ingat kepada Allah agar kalain berbahagia”.[QS. al-Jumu’ah 62):10]. Makna kemenangan dalam konteks ini tidak boleh berhenti dan terbatas pada pasca pelaksanaan ibadah puasa ramadan yang ditandai melalui tradisi saling maaf memaafkan satu sama lain, dengan anggapan bahwa dosa dan kesalahan telah terhapus, sehingga jadilah pribadi yang suci dan pemenang. Akan tetapi, maknanya lebih jauh dan bahkan lebih berkesan, apabila pemaknaannya semakin luas dan mengena bahkan menyentuh sisi kehidupan manusia. Sehingga tidak hanya berputar dan berbicara tentang sosok pribadi sendiri, melainkan kemenangan yang dapat dirasakan seluruh umat manusia, tumbuh-tumbuhan, hewan di manapun berada di belahan bumi ini. Melalui ibadah ramadan diharapkan akan tampil kepermukaan manusia-man