Postingan

Menampilkan postingan dari April, 2019

MENAKAR INTEGRITAS CALON ANGGOTA LEGISLATIF

Gambar
·   Oleh: Hikmatiar Harahap   Penulis adalah Mahasiswa Universitas Islam Negeri Sumatera Utara Medan   Tahun 2019 adalah tahun politik bangsa Indonesia ditandai dengan peristiwa besar yang akan menentukan arah dan kebijakan pembangunan bangsa dan manusia. Adapun persitiwa yang akan di lalui bangsa Indonesia adalah hajatan menentukaan pilihan politik seperti pemilihan kepala negara (presiden dan wakil presiden), dewan perwakilan daerah (DPD) dan dewan perwakilan rakyat (DPR) baik pusat, provinsi dan kab/kota. Namun, yang menarik untuk di cermati tentu keberadaan para calon legislatif yang tumbuh bak jamur di musim hujan. Di berbagai sudut kota bahkan sampai perkampungan berbagai bentuk cara dilakukan untuk memperkenal diri terhadap masyarakat seperti memasang poster, spanduk bahkan ada lagi yang memasang photonya di buku-buku kumpulan doa harian. Berbagai bentuk hasil kreativitas ditampilkan calon wakil rakyat, untuk mempromosikan diri banyak mengundang perhatian masyarakat d

HOAKS UJARAN KEBENCIAN PERSPEKTIF SOSIOLOGI HUKUM DAN HUKUM ISLAM

Gambar
Hikmatiar Harahap  Universitas Islam Negeri [UIN] Sum. Utara Medan A.     Latar Belakang Masalah Dewasa ini, kesadaran terhadap hukum sedang berada pada titik kurang berfungsi bahkan cenderung di langgar demi kepentingan diri, kelompok untuk mecapai target-target politik. Hal ini terbukti dalam perkembangan situasi masyarakat yang tidak mengindahkan produk peraturan-peraturan hukum. Keteraturan sosial pada dasarnya adalah keteraturan masyarakat yang diatur berdasarkan peraturan-peraturan moral. Secara sederhana kita dapat membedakan antara penilaian tentang pakaian apa yang di pakai oleh seseorang dengan penilaian tentang apa yang   seharusnya di pakai. Pada kenyataannnya pada hal-hal tertentu, keteraturan faktual dan keteraturan moral mungkin tidak berbeda. Dalam kehidupan sehari, bila ada seorang teman yang terus-menerus menentang konsepsi kita tentang kenyataan social, yang selalu curiga terhadap adanya maksud-maksud yang tersembunyi, atau persekongkolan-persekongkolan