Kasih Sayang Perekat Persatuan dan Kesatuan dalam Membangun Bangsanegara

                                                                        Oleh : Drs. MHD. ILYAS. AR

(PENASEHAT MD KAHMI MEDAN)

        Pada dasarnya seseorang memiliki rasa pengasih dan penyayang, sehingga kasih sayang mnenjadi salah satu bagian kepribadian seseorang, juga bagian dari akhlaqul karimah, prilaku yang mulia. Sebab sumber kasih syang bersumber dari kejernihan jiwa (qolbu) dan ksucian rohani yang paling dalam.

Allah Swt., Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Manusia sebagai ciptaan-Nya harus melahirkan  memperaktekkan rasa kasih sayang sesama manusia juga, begitu juga hewan, flora dan fauna yang harus dijaga kelestariannya. Bukan kebalikannya mempertontonkan sifat tercela, gemar melakukan sifat tidak terpuji, menganiaya, berbuat tidak senonoh, berlaku zolim (penganiyayaan), iri dan dengki, sebab sifat kedengkian akan menghilangkan 2 akhlak yang mulia yaitu cinta kebaikan dan itsar (mendahulukan orang lain).

Seorang tidak akan berbuat dengki bahkan rasa kebencian. Silaturahim dan kasih sayang harus tetap di pertahankan dan dipelihara dlm hidup sehari-hari tidak dibenarkan melakukan sifat tercela dan mencaci, menyakiti hati sesamanya. Kalau ada permasalahan hendaklah di diskusikan duduk semeja dengan bermusyawarah, jernihkan pikiran tidak terbawa rendong oleh nafsu kejahatan.

Seseorang melakukan kebaikan dan beramal soleh juga melakukan kasih sayang menjauhi kejahatan, menghindari kerusakan (mafsadat) maka seseorang selalu dalam kesucian jiwa dan kesolehan rohani, senantiasa mendekatkan pada Allah Swt, itu yang diajarkan Rasulullah Saw sebagai berikut:

1 “sesungguhnya Aku diutus untuk menyempurnakan akhlak yang mulia’. (HR Bukhari dan Ahmad).

2. “Seungguhnya Allah hanya merahmati hamba-hambanya yang penyayang”. (HR Bukhari).

3.“Siapa yang tidak menyayangi maka tidak disayangin”. ( HR. Bukhari).

 Idul Fitri Momentum saling Maaf Memaafkan

Sebulan kita telah ditempah baik fisik maupun mental dalam memerangi hawa nafsu, rasa solidaritas, kebersamaan, gemar membantu dan menolang sesama, teman-teman, serta beramal Sholeh, mendekatkan diri kepada Allah Swt., dengan melaksanakan amal soleh berpuasa, qiyamullail, tadarusan membaca Alquran, berzikir dn bertasbih, kepekaan sosial dengan bersedekah, menolong orang miskin, menyantuni, yatim piatu, berzakat mal maupun zakat fitrah. Semua itu bermuara pada hati yang bersih dan suci di sisi Allah Swt, semoga kita menjadi orang yang taqwa.

Di satu syawal, fitrah jiwa yang suci dengan cara saling memaafkan, mugkin ada kesalahan disengaja ataupun satu kehilafan inilah momentum berlapang dada dengan menundukkan kepala, mengulurkan tangan untuk saling memaafkan, menjalin kekompakan dan kebersamaan dalam membangun agama, bangsa dan negara.

Dari uraian diatas jelaslah bahwa kasih sayang harus dibumikan dalam kehidupan sehari-hari, dalam keluarga, dalam bermasyarakat berbangsa dan bernegara, juga dalam kelompok (komunitas). Mudah-mudahan kita selalu dalam limpahan hidayah dan taufik-Nya dalam pergaulan sehri-hari, kita harus tolong menolong (ta'awun) tidak berburuk sangka apalagi brsifat adu domba kerena itu sifat yang merugikan kita sendiri yang dapat memecah belah sesama kita.

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

UPAYA KADER HMI TERHADAP TEORI PERUBAHAN SOSIAL DAN SOLUSI

Energy Of Bersama

MILAD PPM-PALUTA KE-4 CITA-CITA DAN MANUSIA UNGGUL