Postingan

Menampilkan postingan dari Januari, 2020

ISLAM TRANSITIF: UNTUK KEMANUSIAAN DAN PERADABAN

Gambar
Oleh: Hikmatiar Harahap “Dan demikian Kami telah menjadikan kamu, ummatan wasathan agar kamu menjadi saksi (patron) atas (perbuatan) manusia dan agar Rasul (Muhammad) menjadi saksi (patron) atas (perbuatan) kamu” . (QS. al-Baqarah [2] ayat 143). Dalam ranah sosial, kompetisi merupakan salah satu karakter utama antarmanusia yang tidak bisa diabaikan. Setiap manusia yang hidup dalam konteks sosial harus berusaha menjauhkan perbedaan-perbedaan dan perselisihan-perselisihan dan berupaya serta mendorong untuk ikut bekerja sama. Bagaimana kita menumbuhkan sikap dan berprilaku yang menghargai antar-manusia dalam kehidupan , sejak awal manusia diciptakan dalam bentuk perbedaan yang mendasar. Perbedaan yang sejatinya dapat mengarahkan supaya saling memahami, saling menghargai   terbuka antar semua golongan, menghargai hasil kreatif setiap manusia. Sehingga dari perbedaan itu, menghasilkan gagasan-gagasan kreatif untuk mencari titik persamaan untuk membangun peradaban manusia. Perada

Politik Keluarga Sejahtera: Rumah Tangga Bahagia

Gambar
oleh: Hikmatiar Harahap “Dan, di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya adalah Dia menciptakan untuk kamu pasangan-pasangan dari jenis kamu sendiri supaya kamu tenang kepadanya, dan dijadikan-Nya di antara kamu mawaddah dan rahmat. Sesungguhnya yang demikian itu terdapat tanda-tanda bagi kaum yang berfikir. QS. ar-Rum [30] ayat: 21. Menurut pasal 1 UU nomor 1 tahun 1974 tentang pernikahan adalah sebuah ikatan atau perjanjian lahir dan batin antara seorang laki-laki dengan seorang perempuan untuk hidup bersama sebagai suami isteri dengan tujuan membentuk keluarga yang bahagia dan kekal berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa. Pemaknaan paling mendasar, tentu konsep tentang arti bahagia. Bagaimana pemaknaan keluarga yang bahagia? Apakah ada keluarga yang tidak bahagia ? jawaban inilah yang harus dikemukakan ke permukaan agar terciptanya keluarga yang bahagia. Sebab, tujuan untuk menikah adalah menciptakan kebahagiaan baik secara materi maupun non-materi, serta untuk mengekalkan generasi